Cari disini...

Senin, 09 Juni 2008

Air mata ibu pertiwi mengalir lagi

Setelah didera oleh krisis moral dan juga krisis ekonomi yang berkepanjangan, air mata ibu pertiwi menetes lagi...tak ada yang menghibur, tak ada yang mendampingi...oh ibu pertiwi...engkau berjalan dengan kakimu yang semakin rapuh...ditambah pandangan yang sudah mulai mengabur...oh ibu...dimana anak-anakmu yang telah engkau besarkan dengan jiwa ragamu...dimana kerabat dan sanak saudaramu yang dulu menyayangimu...tak ada...tak ada lagi...oh ibu wajahmu semakin keriput...tak ada yang menghibur...anakmu yang dulu yang berani, yang gagah...telah tiada...yang tinggal kini hanya anak-anakmu yang tidak bisa membalas budi...oh ibu...

wahai anakku...jangan menangis...walau bagaimanapun ibu tetap menyayangimu...semoga engkau punya teman yang seperjuangan dengan kakak-kakakmu yang telah tiada...tak perlulah dirusuhkan...tak perlu dikhawatirkan...semua kita adalah milik Allah...kita semua akan kembali kepada Allah...tak ada yang mesti kita ragukan terhadap keduniaan ini...jangan menangis anakku...ibu yakin engkau pasti mengerti akan hal ini.

Tidak ada komentar: