Cari disini...

Jumat, 04 Mei 2012

Buku Perdana Alfitman

Judul: Konsep dan Teknis Dasar Penyusunan Database dan Aplikasi Penyusun: Alfitman, SE., M.Sc Penerbit: Andalas University Press Padang Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Tahun: 2011 ISBN: 978-602-8821-26-1 Tebal: 200 Halaman Ukuran: 23 x 15,5 cm
Segala kebaikan dari buku ini merupakan rahmat dari Allah SWT; Segala kesalahan atau kekurangan dari buku ini merupakan kekhilafan dari diri penulis sendiri; Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi yang membacanya...dan; Semoga, buku ini juga menjadi penyemangat dan kekuatan bagi penulis untuk menulis buku-buku berikutnya; Amin Ya Rabbal "alamin; Terima kasih atas segala bantuan dari pihak yang telah memberikan perbaikan atas isi buku ini; dan juga terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk pihak yang telah membantu penerbitan buku ini; Wasslam

Kamis, 07 Januari 2010

Riset Hibah Kompetisi Sesuai Prioritas Nasional 2009

Judul: Pengembangan UMKM di Sumatera Barat menggunakan kajian e-rediness, adopsi, dan difusi model e-commerce.

Tim Peneliti:
Alfitman,SE.,M.Sc
Dr. Vera Pujani, SE., MM.Tech
Eri Besra,SE., MM

Info Sekilas:

"Sistem informasi telah menjadi sumber daya strategis dalam perusahaan saat ini. Namun dunia UMKM Sumbar belum begitu siap untuk menempatkan sistem informasi sebagai aset yang harus diberdayakan dalam memenangkan persaingan itu. Dibutuhkan upaya-upaya dan kerja keras dari semua pihak guna pengembangan UMKM Sumbar dimaksud sehingga sumber daya yang tersedia menjadi dapat termanfaatkan dengan baik".

Selasa, 15 Desember 2009

Aplikasi "Nyeleneh" Ekonomi



Which is more dangerous, a gun or a swimming pool? What do schoolteachers and sumo wrestlers have in common? Why do drug dealers still live with their moms? How much do parents really matter? How did the legalization of abortion affect the rate of violent crime? These may not sound like typical questions for an econo-mist to ask. But Steven D. Levitt is not a typical economist. He is a much-heralded scholar who studies the riddles of everyday life?from cheating and crime to sports and child-rearing?and whose conclusions turn conventional wisdom on its head. Freakonomics is a groundbreaking collaboration between Levitt and Stephen J. Dubner, an award-winning author and journalist. They usually begin with a mountain of data and a simple question. Some of these questions concern life-and-death issues; others have an admittedly freakish quality. Thus the new field of study contained in this book: freakonomics. Through forceful storytelling and wry insight, Levitt and Dubner show that economics is, at root, the study of incentives?how people get what they want, or need, especially when other people want or need the same thing. In Freakonomics, they explore the hidden side of . . . well, everything. The inner workings of a crack gang. The truth about real-estate agents. The myths of campaign finance. The telltale marks of a cheating schoolteacher. The secrets of the Klu Klux Klan. What unites all these stories is a belief that the modern world, despite a great deal of complexity and downright deceit, is not impenetrable, is not unknowable, and?if the right questions are asked?is even more intriguing than we think. All it takes is a new way of looking. Freakonomics establishes this unconventional premise: If morality represents how we would like the world to work, then economics represents how it actually does work. It is true that readers of this book will be armed with enough riddles and stories to last a thousand cocktail parties. But Freakonomics can provide more than that. It will literally redefine the way we view the modern world.

This book, then, has been written from a very specific worldview, based on a few
fundamental ideas:

Incentives are the cornerstone of modern life. And understanding them—or, often, ferreting them out—is the key to solving just about any riddle, from violent crime to sports cheating to online dating.

The conventional wisdom is often wrong. Crime didn’t keep soaring in the 1990s,money alone doesn’t win elections, and—surprise—drinking eight glasses of water a day has never actually been shown to do a thing for your health. Conventional wisdom is ften shoddily formed and devilishly difficult to see through, but it can be done.

Dramatic effects often have distant, even subtle, causes. The answer to a given riddle is not always right in front of you. Norma McCorvey had a far greater impact on crime than did the combined forces of gun control, a strong economy, and innovative police strategies. So did, as we shall see, a man named Oscar Danilo Blandon, aka the Johnny Appleseed of Crack.

“Experts”—from criminologists to real-estate agents—use their informational dvaantage to serve their own agenda. However, they can be beat at their own game. And in the face of the Internet, their informational advantage is shrinking every day—as evidenced by, among other things, the falling price of coffins and life-insurance premiums.

Knowing what to measure and how to measure it makes a complicated world much less so. If you learn how to look at data in the right way, you can explain riddles that otherwise might have seemed impossible. Because there is nothing like the sheer power of numbers to scrub away layers of confusion and contradiction.

So the aim of this book is to explore the hidden side of…everything.

Iko buku dapek dipasan di kito mah

Kamis, 19 November 2009

PNPM Mandiri

Bersiap tuk menjalankan program PNPM Mandiri...Semoga memberi berkah bagi yang membutuhkan. Amin Ya Rabbal Alamin

Sabtu, 31 Oktober 2009

Kompetisi Penulisan Tinjauan Literatur

Yth. Bapak/Ibu Dosen FEUA

Pertama, kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi Bapak dan Ibu dosen FEUA dalam kegiatan penulisan literatur review sesuai minat dan bidang keahlian masing-masing. Kedua, dengan senang hati kami menyampaikan daftar nama-nama dosen yang berhak mendapat bantuan penulisan literature review berdasarkan hasil evaluasi independen yang dilakukan oleh tim reviewer secara blind review, sebgai berikut:

Adrimas

Alfitman

Aries Tanno

Dessy Kurnia Sari

Dewi Susita

Donard Games

Fauzan Misra

Herri

Ma'ruf

Masrizal

Meilini Malik

Niki Lukviarman

Rahmat Febrianto

Ratni Prima Lita

Rayna Kartika

Rita Rahayu

Sofyardi

Sri Maryati

Suhernita

Syafrizal

Syukri Lukman

Syukriati Sy

Verinita

Warnida

Yanti

Yessi Oktavia Sari

Yurniwati

Zamzami Munaf

Zulkifli N.

Minggu, 30 Agustus 2009

Waktu-waktu Do'a yang Paling Makbul

Ada kira-kira 30 waktu yang do'a pada waktu itu lebih dekat untuk dikabulkan oleh Tuhan yaitu:

1. Sesudah waktu sembahyang 5 waktu (Hadits Tarmizi)
2. Ditengah malam buta (Hadits Tarmizi dan Bukhari)
3. Di malam Qadar (Alquran-surat Kadar 3-4)
4. Petang Kamis malam Jumat (Hadits Tarmizi)
5. Salah satu waktu di malam hari (Hadits Muslim)
6. Diantara Adzan dan Qamat (Hadits Tarmizi)
7. Ketika musafir, ketika teraniaya, ketika bapak mendoakan anak celaka (Musnad Ahmad Bin Hanbal)
8. Sesudah waktu ashar hari jumat (Imam Ahmad)
9. Pada hari Arafah
10. Pada bulan Ramadhan
11. Pada hari jumat
12. Pada waktu zuhur bulan ramadhan
13. Pada ketika mendengar adzan
14. Pada antara dua "hayya 'alalfalah"
15. Sesudah qamat sembahyang
16. Ketika berbaris pada perang sabil
17. Pada ketika berkecamuk perang sabil
18. Pada waktu sujud
19. Pada ketika membaca Alquran
20. Pada ketika khatam Alquran
21. Pada ketika imam membaca "Waladdhallin"
22. Pada ketika minum air zam-zam
23. Pada ketika mendengar kokok ayam
24. Pada ketika dalam majelis dzikir
25. Pada ketika memejamkan mata mayat
26. Pada ketika turun hujan
27. sesudah awal hari arba'a
28. Pada ketika melihat Ka'bah
29. Pada ketika melempar jumrah di Mina
30. Pada ketika dalam Ka'bah
31. Pada ketika menziarahi makam nabi di Madinah

Baik juga diterangkan bahwa sekalian do'a dikabulkan Tuhan apabila memenuhi syarat-syaratnya, tetapi kalau do'a itu dilakukan pada saat-saat ijabah ini, itu lebih baik dan lebih cepat untuk dikabulkan

K.H Siradjuddin 'Abbas

Kamis, 20 Agustus 2009

Sejarah ABAP dari SAP

Sejarah dan evolusi ABAP dan tantangan untuk menguasainya

Ditulis oleh Kang Yayan

Apakah ABAP?
ABAP (Advance Business Application Programming) adalah bahasa
pemrograman yang dibuat oleh SAP untuk digunakan dalam pengembangan
aplikasi komersial di linkungan sistem SAP.

Proses pengembangan menggunakan ABAP akhir-akhir ini mengalamai
evolusi dan dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Pada masa-masa awal SAP berdiri (1970an), ABAP singkatan dari
bahasa
jerman "Algemeiner Berichts-Aufbereitu ngs Prozessor" yang artinya
dalam bahasa inggris: "Generic report generation processor". ABAP
pada
masa ini masih diimplementasikan menggunakan bahas macro assembler
yang berjalan di system R/2 dan pada umumnya diperuntukan untuk
membuat report.
• Pada pertengahan tahun 1980 an, ABAP menjadi bahasa penerjemah
(Interpreter language). Dan hal tersebut menjadi bagian dari system
R/2, yang sangat berguna digunakan untuk mebuat program aplikasi
bisnis yang menggunakan program dialog-controlled transaction.
• Awal tahun 1990an SAP R/3 lahir, dan ABAP menjadi ABAP/4 atau
Advance Business Application Programming, sebuah pemrograman generasi
ke 4 (4GL). Jauh dari hanya sekedar "add on" di sistem R/3, ABAP/4
sekarang sudah menjadi dasar teknis dan software untuk keseluruhan
sistem SAP. Sebagai bagian dari sistem "core" nya yang dibuat dengan
bahasa C, semua modul aplikasi dan komponen sistem basis R/3 bahkan
"development environtment" sudah dibuat menggunakan bahasa ABAP/4.
• Pada penghujung tahun 1990an, lahir ABAP extention yang dikenal
dengan ABAP Objects. Sejak saat itu nama ABAP digunakan tanpa
menggunakan "/4". ABAP Objects adalah ekstensi program berorientasi
object (OOP) yang mengimplementasikan semua konsep-konsep penting
dari
paradigm pemrograman berorientasi object ini seperti: encapsulation,
inheritance dan polymorphism.
• Pada awal 2000an, program ABAP sudah dibuat Unicode-compatible
untuk
mengoptimalkan dukungan internasionalisasi sistem SAP.
• Dengen memposisikan platform teknologi SAP yang baru yang dikenal
dengan nama "SAP Netweaver", ABAP menjadi pemrograman "interface"
dari
SAP Netweaver Application Server atau ABAP AS, yang mana menggantikan
versi awal dari sistem basis SAP yang dikenal lebih dahulu yaitu SAP
Web Application Server atau SAP WAS. ABAP AS adalah infrasturktur
yang sangat efisien, tangguh dan dapat dikembangkan (scalable ) dan
tersedia didalam SAP Netweaver bersama-sama dengan versi JAVA AS.
Kedua versi tersebut masing-masing bisa di call satu sama lain
sehingga secara default terhubung. Untuk menggunakan ABAP diperlukan
sistem SAP Netweaver application server ABAP (ABAP AS).
Mempelajari pemrogrman ABAP adalah langkah awal menguasai teknologi
sistem SAP yang merupakan software ERP terbesar di dunia. Saat ini
tenaga-tenaga ahli yang menjadi konsultan SAP masih terlalu sedikit
dengan kebutuhan pasar yang meningkat tiap tahunnya. Sedangkan untuk
terjun langsung sangatlah sulit karena keterbatasan sistem untuk
belajar dan berlatih.
Kebutuhan akan tenaga kerja yang menguasai sistem SAP saat ini
khususnya untuk proyek-proyek implementasi SAP di Indonesia saat ini
masih didominasi dari India atau Negara asia lainnya seperti Cina,
Singapura dan Malaysia.

Sebagai professional yang sudah lebih dari 13 tahun berkecimpung di
proyek-proyek implementasi SAP saya tergerak untuk berbuat sesuatu,
atas dorongan rekan-rekan di Komputer & Teknologi, kami memberanikan
diri untuk memperkenalkan belajar teknologi SAP dengan murah meriah.
Dengan dukungan teknologi "alakadarnya" , kami membuka pelatihan ABAP
online melalui internet, dan Alhamdulillah saat ini sudah lebih dari
lima angkatan dihasilkan, dan beberapa dari lulusan sudah diserap
pasar tenaga kerja.

Last but not least, saya menghimbau rekan-rekan di dunia IT Indonesia
untuk sama-sama membangun SDM Indonesia dari sisi manapun anda bisa,
semoga usaha kita ini diridhai Allah SWT. Amin.