Cari disini...

Senin, 29 Oktober 2007

Rukun Shalat Yang Terabaikan

14 komentar:

Anonim mengatakan...

menurutku ... cara memahami pikiran orang ya dgn menatap langsung ke matanya !! liat pergerakannya... pasti tau kalo dia boong ato gak ...
da alfit .. itu menurutku ... menurutmu ma temen2 laen gimana???

Emmett

Anonim mengatakan...

da .. apa bedanya mendirikan shalat sama mengerjakan shalat?
apakah orang yang mengerjakan shalat bisa dikatakan sudah mendirikan shalat? apakah esensi shalat hanya sebatas gerakan2... lalu mengapa kita harus bershalat??
jika semua sudah ditakdirkan Tuhan,.... berarti segala perbuatan kita sia-sia... baik perbuatan baik maupun yang tidak baik .. karena sudah di TENTUKAN Tuhan ... lalu di mana adilnya Tuhan ...

Emmett
Mushaff As-Sidq

Alfitman mengatakan...

untuk Emmet...
jawaban secara ilmiah dapat saudara dapatkan di artikel Cognitive mapping.
kuliah kita sama Pak BM Purwanto itu lho


untuk Emmet...

ini komentar salah tempat nih. tapi nggak apa-apa.
orang yang mendirikan shalat jelas telah mengerjakan shalat, tapi tidak sebaliknya.ciri2nya ya yang tujuh itu.
Ingat rukun iman yang ke 6 tentang qadha dan qadhar.
sementara gitu dulu...

people firster mengatakan...

Rukun sholat...ada salah kaprah disini. tolong masuk blog saya.

Alfitman mengatakan...

ini bukan rukun shalat, tapi tiang shalat.
beda antara rukun dengan tiang.
kalo rukun shalat ada yang mengatakan 13, 17, 19 karena masing-masing memasukkan tuma'ninah.
tapi yang lazim adalah 13. kalo tiang shalat ya 7 ini.

Rachmat mengatakan...

bagi saya .. mo rukun, mo tiang ... yang penting sampe ke Alloh saja itu sudah lebih dari cukup ... walaupun sementara kita saling berdebat apakah sholat kita diterima ...
yang penting sudah aku lakukan ... mo diterima ato tidak Allah a'lam (tapi sebenarnya gak gitu juga hehe .. keterangan selanjutnya.. lihat blog saya)

Anonim mengatakan...

bwt alifman, koq jalan Agama hanya 4?? lalu dimana makrifatullah?? empat jalan yang dijelaskan tidak cukup untuk mengerti hakikat manusia (ruh)... cobalah diulash lebih jauh mengenai makrifatullah ... aku tahu anda lebih paham ini

wassalam
emmett

Alfitman mengatakan...

saudara met, jangan keliru. jalan makrifatullah itu jalan yang ke empat. itu jalan susah untuk dipelajari kecuali dengan melakukan amalan. amalan itu ya dengan perbuatan.

Alfitman mengatakan...

saudara met, jangan keliru. jalan makrifatullah itu jalan yang ke empat. itu jalan susah untuk dipelajari kecuali dengan melakukan amalan. amalan itu ya dengan perbuatan.

Alfitman mengatakan...

kita hanya bisa mempelajari jalan yang tiga; syariat, thariqat dan hakikat...sedangkan jalan makrifatullah itu adalah buah dari jalan yang tiga ini. dimana tidak terdinding lagi diri kita dengan yang Maha Mencipta. terbuka pintu hijab. terang benderang hati dipenuhi oleh cahaya nur Allah.

Alfitman mengatakan...

kekeliruan terbesar kita umat sekarang ini adalah: tidak mau belajar. persepsi yang tertanam dibenak kita adalah banyak tahu banyak dosa. sehingga kita semua tidak mau tahu...ingat wahai saudaraku...kita tidak mau belajarpun itu adalah sebuah dosa

Alfitman mengatakan...

kita terlalu bangga dengan keduniaan...betapa sangat menusuk hati dan membuat bulu roma kita merinding tatkala kita saksikan saudara-saudara kita dalam keadaan sakratul maut dalam kemalangan...Masya Allah...betapa Allah SWT telah memperlihatkan kekuasaan-NYA...kubur disempitkan Allah, kulit meleleh setelah berdusta akan zina yang dilakukannya, ...pedihnya sakaratul maut karena lupa bayar mas kawin. ini bukan fitnah...tapi kita ambil sebagai i'tibar...terima kasih saya ucapkan kepada saudara Muh. Rachmat yang telah menyampaikan realita dimaksud...sangat menggugah keimanan saya dan menyadari lagi betapa kecilnya diri kita dihadapan Allah SWT

Anonim mengatakan...

iya, memang tidak sepantasnya pertanyaan ini saya ungkapkan... btw, memang kita sering "menoleh kebelakang sambil berjalan kedepan" makanya selalu tersandung... dan sakitnya, "manusia selalu tersandung kerikil kecil, dan bukan tersandung bukit ataupun gunung" .... syukran atas pnjelasnnya

Alfitman mengatakan...

alhamdulillah kalo penjelasan di atas bisa dipahami...kalo menurut mas memet jalan makrifatullah itu gimana ya?...he...balik nanya :D